-->

Potensi Bahaya Listrik

Pada era modern sekarang ini listrik sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri lagi dalam kegiatan kita sehari-hari tidak lepas dari peranan energi listrik.

Namun perlu kita ketahui bahwa listrik memiliki potensi bahaya di dalamnya apabila tidak dikelola dan digunakan dengan baik.

Selain itu apabila kita bekerja sebagai seorang teknisi atau sekedar ingin memperbaiki listrik sendiri pada rumah kita, maka kita harus memiliki pengetahuan yang memadai seputar listrik dan potensi bahayanya.

bahaya-kesetrum-listrik

Potensi Bahaya Kebakaran

Pemasangan instalasi listrik yang tidak benar atau tidak sesuai standar dapat menimbulkan konsleting listrik, dimana hal ini berpotensi untuk memicu terjadinya kebakaran.

Konsleting adalah peristiwa terhubungnya jalur listrik fasa (api) dengan jalur listrik netral atau biasa disebut hubung singkat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya konsleting listrik :


1. Kapasitas Kabel Tidak Sesuai Besaran Listrik

Kabel listrik bisa diumpamakan jalan, sedangkan arus listrik yang mengalir adalah mobil yang melewatinya. Idelanya tentu saja besar dan kekuatan jalannya harus seimbang dengan bobot/ besarnya kendaraan yang lewat. 

Apabila kapasitas kabel tidak sesuai dengan besarnya arus listrik, hal ini sama saja dengan jalan kecil yang dilewati oleh truk tronton besar. Yang terjadi adalah jalannya akan rusak bukan?

Kapasitas kabel yang tidak sesuai dengan besaran listrik yang melewatinya akan menyebabkan kabel tersebut panas bahkan bagian isolatornya terbakar dan menyebabkan konsleting sehingga memicu percikan bunga api yang menjadi penyebab kebakaran. 


2. Stop Kontak yang Digunakan Menumpuk

Sering kita jumpai penggunaan colokan/ stop kontak yang bercabang (T) secara menumpuk sehingga stop Kontak Kelebihan muatan. 

Hal ini ibarat satu jalan yang dilewati banyak mobil secara bersamaan. Maka yang terjadi adalah kelebihan arus yang melewatinya sehingga menimbulkan panas bahkan terbakar dan terjadilah konsleting listrik.


3. Stop Kontak Yang Sudah Kendor

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa stop kontak yang sudah kendor dapat mengakibatkan konsleting listrik. Hal ini dikarenakan stop kontak yang kendor dapat mengakibatkan percikan api.


4. Sumber Listrik Terkena Air

Air termasuk penghantar listrik, sehingga apabila sumber listrik terkena air maka antara jalur fasa (api) dan netralnya berpotensi menjadi terhubung langsung sehingga menyebabkan konsleting listrik.

Maka dari itu jauhkan dan amankan perangkat / sumber listrik dari potensi percikan air untuk menghindari terjadinya konsleting listrik.


5. Paparan Suhu Tinggi dari Sumber Panas

Selain terkena air, perangkat listrik yang terkena paparan suhu tinggi akibat dekat dengan sumber panas juga dapat menjadi penyebab terjadinya konsleting. Oleh karena itu pastikan perangkat listrik tidak terletak berdekatan dengan sumber panas


6. Sambungan Kabel Tidak Baik

Penyambungan kabel yang tidak sempurna (tidak kuat dan rapat) dapat menyebabkan arus listrik pada kabel tidak terisolasi dengan baik dan berpotensi mengakibatkan konsleting.

Oleh karena itu proses penyambungan kabel harus kuat, rapi dan pastikan bagian penghantar tembaganya tertutup seluruhnya dengan isolasi listrik.  


7. Kualitas Perangkat Listrik Kurang Baik

Pemilihan perangkat listrik yang baik dan memenuhi standar mutlak untuk dilakukan karena menyangkut standar keamanan. Pilihlah perangkat listrik yang sudah berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia). LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) dan SPLN (Standar PLN).

Hal ini sering diabaikan karena banyak orang yang lebih memilih harga yang lebih murah tanpa memperhatikan standar keamanan. Perangkat listrik yang berkualitas rendah meningkatkan resiko terjadinya konsleting.


Potensi Bahaya Kesetrum/ Sengatan Arus Listrik

Kesetrum atau tersengat listrik adalah kecelakaan yang dapat terjadi pada semua orang baik dewasa maupun anak-anak.

Kesetrum terjadi saat arus listrik mengalir melalui tubuh kita yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh (luka bakar) bahkan kematian.


Kategori Bahaya Kesetrum

Bahaya dari sengatan listrik dapat dikategorikan menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer diakibatkan sengatan listrik secara langsung dimana anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan.

Sedangkan bahaya sekunder diakibatkan oleh listrik secara tidak langsung, yaitu akibat tegangan liar yang terhubung ke bagian body atau penutup (cover) peralatan listrik yang terbuat dari logam. 

Tingkat bahaya dari kesetrum tergantung pada besarnya arus listrik yang mengalir melalui tubuh, lintasan arus listrik dan lama waktunya.

Pada tingkatan yang fatal, sengatan listrik bagi manusia dapat menimbulkan dampak diantaranya yaitu :

  • Berhentinya denyut jantung atau melemahnya denyut jantung sehingga tidak dapat mensirkulasikan darah dengan baik.
  • Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat yang dialami oleh paru-paru.
  • Kerusakan sel tubuh akibat listrik yang mengalir dalam tubuh
  • Luka bakar akibat efek dari sengatan listrik 


Lintasan Arus Sengatan Listrik 

Untuk menghindari dampak fatal yang diakibatkan oleh sengatan listrik, maka salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah meminimalisir lintasan arus listrik yang mungkin berpotensi mengenai tubuh kita.

Lintasan arus listrik yang melewati tubuh seseorang saat kesetrum merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat bahaya dari sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah saat melewati jantung dan pusat saraf otak. 

Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial yaitu dari jalur kabel Fasa (api) ke jalur kabel netral atau ke jalur kabel grounding (pentanahan). 

Jadi apabila kita menyentuh kabel fasa dan netral atau ground secara bersamaan maka arus listrik dari kabel fasa akan mengalir melalui tangan kita menuju ke kabel netral atau grounding.

Kesetrum

Pada Gambar 1 terlihat bagian tangan menyentuh penghantar bertegangan dan bagian kaki (tanpa alas kaki) langsung menyentuh tanah. Sehingga arus listrik mengalir dari tangan menuju kaki (lantai) dimana lintasannya melalui jantung.

Pada Gambar 2 terlihat bagian tangan kanan menyentuh penghantar bertegangan sedangkan tangan kiri menyentuh dinding, dimana kaki memakai sepatu berisolasi. Sehingga arus mengalir dari tangan kanan menuju tangan kiri (dinding) yang mana lintasannya melalui jantung.

Pada Gambar 3 terlihat bagian kepala menyentuh penghantar bertegangan sedangkan bagian kaki (tanpa alas kaki) langsung menyentuh tanah. Sehingga arus listrik mengalir dari kepala menuju kaki (lantai) dimana lintasannya melalui pusat saraf otak dan jantung.   

Ketiga gambar di atas merupakan ilustrasi lintasan arus sengatan listrik yang berakibat fatal karena memalui jantung dan juga pusat saraf otak. 

Untuk menghindari bahaya kesetrum saat kita bekerja disekitar peralatan yang masih terhubung dengan sumber tegangan listrik adalah menghindari bersentuhan langsung dengan penghantar dan menggunakan Alat Pelindung Diri seperti sepatu safety, sarung tangan karet, helm dan peralatan keselamatan kerja lainnya.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel