-->

Cara Membaca Nilai Resitor, Pengertian, Jenis dan Fungsi

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi atau menghambat aliran listrik yang mengalir pada rangkaian elektronika. 

Karena fungsinya yang membatasi atau menghambat aliran listrik tersebut maka Resistor juga dikenal sebagai Hambatan atau Tahanan. 

Resistor termasuk komponen Pasif, yaitu komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.

Nilai dari Resistor dinamakan Resistansi, dimana satuannya adalah  (dibaca : Ohm). Sedangkan Resistansi disimbolkan dengan notasi R. 

Jenis Resistor

a. Fixed Resistor

Yaitu Resistor yang nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi dari jenis Fixed Resistor ini ditandai dengan kode warna atau kode angka.

Resistor jenis ini terdapat beberapa macam, yaitu :

  • Resistor Kawat
  • Resistor Film Metal
  • Resistor Film Karbon
  • Resistor Batang Karbon
  • Resistor Keramik
  • Resistor SMD (Surface Mount Device) 
cara-membaca-resistor-pengertian-jenis-fungsi

b. Variable Resistor 

Yaitu Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan.

Resistor jenis ini terdapat beberapa macam, yaitu :
  • Potensiometer
  • Thermal Resistor (Thermistor) NTC dan PTC
  • Presert Resistor/ Trimmer Potensiometer (Trimpot)
  • Light Dependent Resistor (LDR)
cara-membaca-resistor-pengertian-jenis-fungsi
Fungsi Resistor

Macam-macam resistor di atas mempunyai fungsi sesuai dengan cara kerjanya masing-masing pada rangkaian elektronika. Fungsi tersebut antara lain yaitu :

  • Sebagai pembatas arus listrik
  • Sebagai pembagi tegangan listrik
  • Sebagai pengatur arus listrik
  • Sebagai penurun tegangan listrik

Cara Membaca Kode Warna Resistor

Nilai Resistansi jenis resistor film karbon dan film metal dapat dilihat dengan membaca nilai kode warna pita pada badan resistor tersebut.

Jumlah pita warna yang umum dipasaran adalah 4 dan 5 warna, tetapi ada jenis resistor tertentu yang memiliki 6 warna pita.

a. Kode Warna Resistor 4 Pita

Resistor dengan 4 pita warna merupakan jenis resistor yang paling banyak digunakan. Pada resistor dengan 4 pita cara membacanya adalah :
  • Pita ke 1 dan pita ke 2 menunjukkan nilai resistansinya 
  • Pita ke 3 menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
  • Pita ke 4 menunjukkan nilai toleransinya
Untuk lebih memperjelas cara pembacaan nilai resistansi dari resistor dengan 4 pita ini dapat melihat acuan gambar di bawah ini :
Kode-Warna-Resistor-Empat-Pita
Contoh :

Sebuah Resistor dengan 4 warna pita Orange, Hijau, Hitam dan Emas.
Berdasarkan gambar tabel di atas maka dapat kita tentukan :

Pita 1 : Orange = 3
Pita 2 : Hijau = 5
Pita 3 : Hitam = 100  = x1
Pita 4 : Emas = ± 5% 

Sehingga nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 35  dengan Toleransi ± 5%

Maksud dari nilai toleransi ± 5% adalah menunjukkan nilai maksimum dan minimum dari resistor tersebut. Untuk mencari rentang nilai toleransinya caranya yaitu :

35  x 5% = 1,75 

Sehingga :  
  • Nilai Resistansi Minimum    = 35 Ω - 1,75 Ω = 33,25 
  • Nilai Resistansi Maksimum  = 35  + 1,75 Ω = 36,75 
  • Rentang nilai Resistansinya  = 33,25 Ω sampai 36,75 
Jadi apabila pada saat diukur dengan menggunakan ohm meter hasilnya masih menunjukkan nilai pada rentang tersebut, itu berarti resistor dalam keadaan BAIK

Namun jika pada saat diukur hasilnya menunjukkan nilai lebih dari 36,75  atau kurang dari 33,25  (diluar rentang tersebut) , itu berarti resistor dalam keadaan RUSAK (tidak Baik)

b. Kode Warna Resistor 5 Pita

Pada resistor dengan 5 pita cara membacanya adalah :
  • Pita ke 1, pita ke 2 dan pita ke 3 menunjukkan nilai resistansinya 
  • Pita ke 4 menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
  • Pita ke 5 menunjukkan nilai toleransinya
Untuk lebih memperjelas cara pembacaan nilai resistansi dari resistor dengan 5 pita ini dapat melihat acuan gambar di bawah ini :
Kode-Warna-Resistor-Lima-Pita

Contoh :

Sebuah Resistor dengan 5 warna pita UnguBiruHitam, Coklat dan Perak.
Berdasarkan gambar tabel di atas maka dapat kita tentukan :

Pita 1 : Ungu = 7
Pita 2 : Biru = 6
Pita 3 : Hitam = 0
Pita 4 : Coklat = 10= x10
Pita 5 : Perak = ± 10% 

Sehingga nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 7600   atau 7,6 K dengan Toleransi ± 10%

Untuk mencari rentang nilai toleransinya caranya sama dengan penjelasan resistor dengan 4 pita di atas.

c. Kode Warna Resistor 6 Pita

Cara pembacaan resistor 6 pita serupa dengan resistor 5 pita, hanya saja ada penambahan pita ke 6 yang menunjukkan koefisien suhu dari resistor tersebut.

Pada resistor dengan 6 pita cara membacanya adalah :
  • Pita ke 1, pita ke 2 dan pita ke 3 menunjukkan nilai resistansinya 
  • Pita ke 4 menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
  • Pita ke 5 menunjukkan nilai toleransinya
  • Pita ke 6 menunjukkan nilai koefisien suhunya
Untuk lebih memperjelas cara pembacaan nilai resistansi dari resistor dengan 6 pita ini dapat melihat acuan gambar di bawah ini :
Kode-Warna-Resistor-Enam-Pita
Contoh :

Sebuah Resistor dengan 6 warna pita Kuning, MerahBiruMerahPerak dan Coklat.
Berdasarkan gambar tabel di atas maka dapat kita tentukan :

Pita 1 : Kuning = 4
Pita 2 : Merah = 2
Pita 3 : Biru = 6
Pita 4 : Merah = 10= x100
Pita 5 : Perak = ± 10%
Pita 6 : Coklat = 100 ppmoC

Sehingga nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 42600   atau 42,6 K dengan Toleransi ± 10% dan koefisien suhu 100 ppm/ oC

Cara Membaca Nilai Resistansi Dari Kode Angka dan Huruf Resistor

Selain menggunakan kode warna pita pada badan resistor, beberapa jenis resistor lainnya juga menggunakan kode angka dan juga huruf untuk menunjukkan nilai resistansinya.

Kode Pada Resistor Keramik

Kode Angka dan Huruf yang umum pada Resistor keramik contohnya adalah : 5W3R5ΩJ.
Untuk membacanya yaitu :
  • 5W = Menunjukkan kemampuan daya pada resistor adalah 5 watt
  • 3R5= Menunjukkan nilai Resistansinya adalah 3,5 Ω (Huruf "R" menunjukkan letak koma /desimal) 
  • J = Menunjukkan besarnya toleransinya adalah ± 5% (Lihat tabel kode Toleransi Resistor keramik)
Contoh lainnya misalkan pada Resistor keramik tertulis : 10W3K7ΩJ. Maka cara membacanya : 
  • 10W = Menunjukkan kemampuan daya pada resistor adalah 10 watt
  • 3K7Ω = Menunjukkan nilai Resistansinya adalah 3.700 Ω atau 3,7 KΩ
  • = Menunjukkan besarnya toleransinya adalah ± 10% (Lihat tabel kode Toleransi Resistor keramik)
Kode Huruf Nilai Toleransi (±)
B 0,1 %
C 0,25 %
D 0,5 %
F 1 %
G 2 %
J 5 %
K 10 %
M 20 %

Kode Pada Resistor SMD

Pada Resistor SMD menggunakan beberapa cara pengkodean Huruf dan Angka yaitu : sistem pengkodean 3 digit, 4 digit dan sistem EIA-96

a. Sistem 3 Digit

Pada sistem 3 digit cara membacanya adalah sebagai berikut :
  • Digit angka pertama dan kedua menunjukkan nilai resistansinya
  • Digit angka ketiga menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)  
Contoh :
  • 121 = 12 x 101  = 120 
  • 452 = 45 x 102  4.500 atau 4,5 K
  • 253 = 25 x 103  = 25.000 atau 25 K

b. Sistem 4 Digit

Pada sistem 4 digit cara membacanya adalah sebagai berikut :
  • Digit angka pertama, kedua dan ketiga menunjukkan nilai resistansinya
  • Digit angka keempat menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)  
Contoh :
  • 2452 = 245 x 102  24500 atau 24,5 K
  • 1223 = 122 x 103  = 122.000 Ω atau 122 K
  • 7004 = 700 x 104  7.000.000 Ω atau 7 M
Selain dengan menggunakan kode angka, sistem 3 digit dan 4 digit, pada beberapa resistor juga ada yang disertai dengan kode huruf "R" yang digunakan sebagai tanda koma/ titik desimal dari nilai resistannya.

Contoh :
  • 0R7   = 0,7 Ω 
  • 0R65 = 0,65 Ω 
  • R500 = 0,500 Ω 

c. Sistem EIA-96

Resistor yang menggunakan pengkodean sistem EIA-96 memiliki nilai resistansi yang akurat/ presisi dimana toleransi kesalahannya adalah 1%. 

Pengkodean dengan sistem EIA menggunakan kode 3 digit berupa kombinasi angka dan huruf. Cara membaca kode pada sistem EIA-96 ini adalah :
  • Digit angka pertama dan kedua menunjukkan kode nilai resistansinya
  • Digit Huruf diujung akhir menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya) 
Untuk membaca nilai resistansi resistor dengan pengkodean sistem EIA-96 dapat kita lihat pada dua tabel berikut ini :

a. Tabel kode angka yang menunjukkan nilai resistansi
Kode Nilai Kode Nilai Kode Nilai Kode Nilai
01 100 25 178 49 316 73 562
02 102 26 182 50 324 74 576
03 105 27 187 51 332 75 590
04 107 28 191 52 340 76 604
05 110 29 196 53 348 77 619
06 113 30 200 54 357 78 634
07 115 31 205 55 365 79 649
08 118 32 210 56 374 80 665
09 121 33 215 57 383 81 681
10 124 34 221 58 392 82 698
11 127 35 226 59 402 83 715
12 130 36 232 60 412 84 732
13 133 37 237 61 422 85 750
14 137 38 243 62 432 86 768
15 140 39 249 63 442 87 787
16 143 40 255 64 453 88 806
17 147 41 261 65 464 89 825
18 150 42 267 66 475 90 845
19 154 43 274 67 487 91 866
20 158 44 280 68 499 92 887
21 162 45 287 69 511 93 909
22 165 46 294 70 523 94 931
23 169 47 301 71 536 95 953
24 174 48 309 72 549 96 976

b. Tabel kode huruf yang menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
Kode Huruf Faktor Pengali
A 1
B / H 10
C 100
D 1.000
E 10.000
F 100.000
X / S 0,1
Y / R 0,01
Z 0,001

Contoh :
  • 05A   = 110 x 1 = 110 Ω 
  • 17C   = 147 x 100 = 147.000 atau 147 K
  • 20Z   = 158 x 0,001 = 0,158 Ω 
Jadi untuk sistem EIA-96 ini kita perlu melihat tabel kode angka dan tabel kode hurufnya untuk menentukan nilai resistansi dari resistor tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel