-->

Memahami Cara Penyaluran Listrik, Pembangkit Listrik, Transmisi dan Distribusi Listrik

Listrik Sebagai Kebutuhan

Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan manusia modern. Bisa dikatakan tanpa adanya listrik maka dunia akan berasa sepi.
Tak bisa terbantahkan lagi bahwa kita sangat tergantung pada adanya listrik. Mulai dari kegiatan sehari-hari di rumah, belajar di sekolah maupun untuk bekerja bahkan untuk bermain.

Lampu, pompa air, magicom, setrika, kipas angin, TV, Mesin Cuci, Kulkas, AC, Charger HP merupakan contoh kecil dari sekian banyak peralatan yang memerlukan listrik untuk bisa beroperasi.

Namun pernahkah terbesit pertanyaan dibenak anda, bagimanakah cara listrik bisa sampai di rumah kita? Untuk memahaminya, Yuks kita pelajari bersama disini.

Cara Penyaluran Listrik

Energi listrik dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas daya dan spesifikasi tegangan tertentu. Tegangan dari pembangkit tersebut kemudian dinaikkan dengan menggunakan transformator step up menjadi 150 kV dan 500 kV (tegangan transmisi)

Tegangan transmisi ini kemudian disalurkan melalui saluran yang disebut saluran transmisi. 

Ketika akan disalurkan ke konsumen maka tegangan transmisi tadi diturunkan lagi menggunakan transformator step down dan selanjutnya mengalir ke saluran distribusi untuk dibagikan langsung ke pelanggan.

Pelanggan atau konsumen listrik ada dua jenis yaitu :
  1. Pelanggan tegangan menengah 20 kV yang biasanya terdiri dari pelanggan industri
  2. Pelanggan tegangan rendah 380/220 V yang terdiri atas perumahan dan komersial

Untuk membantu memudahkan kita memahami cara penyaluran listrik dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut :
Pembangkit listrik, transmisi dan distribusi

Pembangkit Listrik

Listrik berasal dari pembangkit listrik yang bekerja menghasilkan/ memproduksi energi listrik dari sumber tenaga listrik yang ada. Jenis pembangkit listrik antara lain yaitu : 

a. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PLTA merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial dan energi kinetik yang berasal dari air untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik. 

Beberapa PLTA terbesar yang ada di Indonesia diantaranya yaitu : 
  • Waduk Cirata di Jawa Barat 
  • Waduk Saguling di Jawa Barat
  • PLTA Sulewana di Poso, Sulawesi Tengah
  • PLTA Sigura-gura di Samosir, Sumatera Utara
  • PLTA Musi, di Bengkulu
  • PLTA Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah
  • PLTA Asahan di Sumatera Utara
  • Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat

b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. 

Beberapa PLTU terbesar yang ada di Indonesia diantaranya yaitu : 
  • PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur
  • PLTU Suralaya di Cilegon, Banten
  • PLTU Cirebon di Kab. Cirebon, Jawa Barat
  • PLTU Batang di Kab. Batang, Jawa Tengah

c. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

PLTG merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi panas dari gas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik.  

Beberapa PLTG yang ada di Indonesia diantaranya yaitu :
  • PLTG Cikarang di Bekasi, Jawa Barat
  • PLTG Trisakti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
  • PLTGU Jawa Satu Power di Karawang, Jawa Barat
  • Unit Pembangkitan MuarabTawar di Bekasi, Jawa Barat
  • Unit Prmbangkitan Perak Grati di Pasuruan, Jawa Timur

d. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

PLTD merupakan pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel untuk penggerak awal (prime mover) untuk menghasilkan energi mekanis yang memutar rotor generator. 

Beberapa PLTD yang ada di Indonesia diantaranya yaitu :
  • PLTD Trisakti di Kalimantan Selatan
  • PLTD Seberang Barito di Barito Kuala, Kalimantan Selatan
  • PLTD Banua Lima di Barabai, Kalimantan Selatan

e. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi/ Geotermal (PLTP)

PLTP merupakan pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi listrik.

Beberapa PLTP yang ada di Indonesia diantaranya yaitu :
  • PLTP Geo Dipa Unit Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah
  • PLTP Gunung Salak di Sukabumi, Jawa Barat
  • PLTP Kamojang di Garut, Jawa Barat
  • PLTP Wayang Windu di Pangalengan, Jawa Barat

f. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

PLTS merupakan pembangkit listrik yang menggunakan/ merubah energi surya (cahaya matahari) menjadi energi listrik.

Beberapa PLTS yang ada di Indonesia diantaranya yaitu :
  • PLTS Cirata di Purwakarta, Jawa Barat
  • PLTS Kayubihi dan PLTS Kubu di Karangasem, Bali
  • PLTS Gili di Lombok Utara, NTB
  • PLTS Oelpuah di Kupang, NTT
  • PLTS Likupang di Minahasa Utara, Sulawesi Utara

g. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

PLTB merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga angin untuk memutar turbin angin sehingga menghasilkan energi listrik.

Beberapa PLTB yang ada di Indonesia diantaranya yaitu :
  • PLTB Nusa Penida di Klukung, Bali
  • PLTB Sidrap di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan
  • PLTB Tolo 1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan

Transformator Step Up (Penaik Tegangan)

Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik selanjutnya dinaikkan tegangannya oleh transformator Step Up hingga 500 kV sebelum disalurkan melalui jalur transmisi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerugian hilangnya listrik akibat hambatan kawat penghantar pada saat penghantaran dalam jarak yang jauh.

Dengan tegangan yang ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar menjadi lebih kecil. 

Saluran Transmisi Listrik

Proses penghantaran atau yang disebut Saluran Transmisi listrik merupakan suatu proses penyaluran listrik dari pembangkit listrik yang telah dinaikkan tegangannya oleh Transformator Step Up menuju ke Gardu Induk Listrik (GI).

Pada umumnya listrik ditransmisikan melalui saluran udara. Hal ini dikarenakan penggunaan saluran bawah tanah membutuhkan biaya pemasangan yang lebih tinggi. 

Adapun jenis saluran listrik diantaranya yaitu :

a. Saluran Udara

Jenis saluran transmisi tenaga listrik yang banyak digunakan oleh PLN Jawa-Bali adalah SUTET/SUTT dikarenakan pemeliharaannya lebih mudah dan harga yang lebih ekonomis dibanding jenis saluran lainnya.

Beberapa jenis saluran udara pada sistem ketenagalistrikan PLN Jawa-Bali yaitu :
  • SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) 500 kV
  • SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 kV
  • SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 70 kV

b. Saluran Kabel

Saluran kabel umumnya digunakan pada daerah perkotaan yang mengutamakan estetika, lingkungan yang kesulitan menyediakan ruang bebas, memerlukan keandalan yang tinggi, serta jaringan antar pulau. 

Saluran kabel yang digunakan antara lain :
  • SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 150 kV
  • SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 70 kV
  • SKLTT (Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi) 150 kV   

c. Saluran Isolasi Gas

Saluran Isolasi Gas (Gas Insuled Line / GIL) merupakan saluran yang diisolasi dengan gas SF6. Saluran ini jarang digunakan karena membutuhkan biaya yang mahal dan memiliki resiko yang tinggi terhadap lingkungan.

Transformator Step Down (Penurun Tegangan) 

Energi listrik yang telah dialirkan melalui saluran transmisi selanjutnya diturunkan tegangannya oleh transformator Step Down di Gardu Induk sehingga tegangannya menjadi 20 kV

Tegangan 20 kV atau biasa disebut JTM (Jaringan Tegangan Menengah) ini kemudian disalurkan melalui saluran distribusi.

Saluran Distribusi Listrik

Distribusi tenaga listrik merupakan proses penyaluran listrik dari saluran transmisi yang telah diturunkan tegangannya menuju ke konsumen.

Pada sistem tenaga listrik, saluran distribusi berfungsi menyalurkan energi listrik langsung ke konsumen.
 
Saluran distribusi terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Distribusi Primer

Distribusi primer merupakan penyaluran listrik dari tegangan tinggi 150 kV yang telah diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV di Gardu induk (GI), yang disebut sebagai JTM (Jaringan Tegangan Menengah).

2. Distribusi Sekunder

Distribusi sekunder merupakan penyaluran listrik dari gadu distribusi ke pelanggan dengan klasifikasi tegangan rendah 220 V/ 380 V atau yang disebut sebagai JTR (Jaringan Tegangan Rendah).

Gardu Induk (GI)

Gardu Induk dapat diumpamakan sebagai stasiun atau terminal dalam transportasi (penyaluran) listrik yang mempunyai fungsi utama untuk mentransformasikan tegangan.

Fungsi penting dari Gardu Induk pada saluran distribusi diantaranya yaitu :
  • Mentransformasikan tegangan (menaikkan atau menurunkan tegangan)
  • Mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi dan mendistribusikannya ke konsumen
  • Sebagai tempat untuk mengukur, mengawasi operasi dan pengaman sistem tenaga listrik
Bagian utama pada Gardu Induk meliputi :
  • Transformator
  • Pemutus Tenaga (PMT)
  • Pemisah (PMS)
  • Lighting Arrester
  • Trafo Arus
  • Relay Proteksi
  • Trafo Pemakaian Sendiri (PS)

Gardu Distribusi

Gardu Distribusi merupakan tempat yang berfungsi menurunkan tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah untuk disalurkan dan digunakan oleh konsumen.

Pada Gardu Distribusi terdapat beberapa peralatan listrik, diantaranya yaitu :
  • Panel Hubung Bagi (PHB) Tegangan Menengah
  • Panel Hubung Bagi (PHB) Tegangan Rendah  
  • Transformator Distribusi (20 kV/380 V)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel