SITU-1
Pendahuluan
SITU
adalah singkatan dari Sistem dan Instalasi Tata Udara. SITU merupakan salah satu mata
pelajaran produktif kelompok C3 yang ada di Kompetensi Keahlian
Teknik Pendinginan dan Tata udara (TPTU). Mata Pelajaran ini diberikan di kelas
XI (SITU-1) dan berlanjut di kelas XII (SITU-2).
Lingkup materi yang akan dipelajari pada mapel SITU-1 (di kelas XI) ini
meliputi:
-
Operasi sistem tata udara
-
Fungsi dan performasi komponen utama
unit tata udara domestik
-
Refrigerant dan oli refrigerant yang
digunakan pada sistem tata udara domestik
-
Alat ukur besaran fisis udara
-
Gambar pemipaan sistem tata udara
domestik
-
Sistem pemipaan tata udara domestik
-
Performansi unit tata udara domestik
-
Pekerjaan evakuasi sistem tata udara
domestik
-
Pekerjaan pengisian refrigerant ke
dalam unit tata udara domestik
-
Pemasangan unit tata udara domestik
-
Pemeliharaan unit tata udara domestik
-
Perbaikan unit tata udara domestik
-
Pekerjaan retrofit pada sistem tata
udara domestik
Definisi Tata Udara
Tata Udara (pengkondisian Udara/ Air Conditioning)
dapat didefinisikan sebagai pengontrolan/ pengaturan secara simultan
semua faktor yang dapat berpengaruh terhadap kondisi
fisik dan kimiawi udara
dalam struktur tertentu. Pengaturan
ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi tubuh manusia yang ada di
sekitarnya.
Sistem tata udara mempunyai fungsi untuk mengatur / mengkondisikan
faktor- faktor berikut :
a) Temperatur
udara
Temperatur
udara merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kenyamanan suatu
ruangan. Proses mendinginkan (menurunkan temperatur) udara perlu dilakukan
ketika udara luar tinggi (panas).
Sebaliknya
proses memanaskan (menaikkan temperatur) udara perlu dilakukan ketika udara
luar sangat rendah (dingin) pada daerah yang memiliki musim salju (empat
musim).
Setiap orang
memiliki kenyamanan yang berbeda terhadap temperatur udara ruang. Sebagai
contoh si Amin yang bertubuh gemuk akan merasa nyaman apabila berada pada
ruangan bersuhu 20 oC, sebaliknya si Ali yang kurus akan merasa
sangat kedinginan pada suhu tersebut.
Hal ini
disebabkan setiap manusia memiliki batasan yang berbeda untuk beradaptasi
terhadap suhu lingkungannya. Pada lingkungan yang dingin, saluran darah dan
pori-pori kulit akan mengkerut agar panas tubuh tetap terjaga.
Sebaliknya
pada lingkungan yang panas, saluran darah dan pori-pori kulit akan mengembang
supaya panas dapat dikeluarkan dari tubuh. Hal ini mengakibatkan permukaan
kulit menjadi basah oleh keringat sebagai proses penguapan untuk menjaga suhu
tubuh.
Tubuh manusia
akan cepat bereaksi terhadap perubahan temperatur lingkungannya. Jika perubahan
ini cukup tinggi maka dapat mengakibatkan efek negatif bagi kesehatan tubuh.
Perbedaan temperatur udara antara di dalam dan diluar ruangan sebaiknya tidak
melebihi 8 oC, karena bagi sebagian orang
perubahan temperatur yang terlalu jauh dapat mengakibatkan efek sakit kepala
atau migran.
Temperatur
ruangan yang terlalu dingin belum tentu dapat memberikan kenyamanan. Idealnya
temperatur yang nyaman berkisar antara 24 – 26 oC. Temperatur yang
terlalu dingin (< 20 oC) bagi sebagian orang dapat menyebabkan beberapa
efek seperti kesemutan, leher kaku, kembung, hidung tersumbat dan sering buang
air kecil.
b) Kelembaban
udara
Pada saat kelembaban
udara ruangan masih tinggi, mendinginkan udara saja belum cukup untuk
mendapatkan udara yang sejuk. Hal ini disebabkan ketika kelembaban udara tinggi
maka keringat akan sulit terangkat dari pori-pori kulit, sehingga tubuh terasa
gerah.
Sebaliknya
pada saat kelembaban udara ruangan rendah maka tubuh akan terasa sejuk karena
keringat mudah terangkat dari pori-pori kulit. Air conditioner (AC) selain
menurunkan suhu ruangan (cooling) juga melakukan proses penurunan
kelembaban (dehumidifikation).
c) Sirkulasi udara
Kesegaran
udara ruangan dibutuhkan dalam rangka memenuhi kenyamanan dan kebutuhan oksigen
(O2) manusia yang ada di dalamnya.
Pada
gedung-gedung modern, sistem tata udara dirancang untuk dapat memasukkan udara segar dari luar/ ventilasi ke
dalam ruangan untuk mencukupi kebutuhan Oksigen.
Pengaturan
kecepatan pergerakan dan sirkulasi udara turut mempengaruhi dalam memberikan
kenyamanan udara sejuk dalam suatu ruangan.
d) Kebersihan
udara
Setiap unit
tata udara (AC) dilengkapi dengan filter udara pada bagian evaporator (unit
indoor). Fungsi dari filter adalah menyaring debu, gas dan udara kotor di dalam
ruangan. Oleh karenanya unit AC memerlukan pembersihan secara berkala agar
kesejukan dan kebersihan udara yang dihembuskan tetap terjaga.
Pada
perkembangannya para produsen AC menambahkan fitur tambahan berupa zat anti
bakteri pada komponen filternya. Zat tersebut dimaksudkan untuk dapat
menetralisir bakteri, virus dan kuman yang ada di udara.